Semuanya Mulai Berbeda

Ketika itu hujan turun dengan indah namun menyayat. Mulai mematahkan kesunyian yang berkabut. Tetap saja, aku tahu. Kau sedang menangis saat itu, air matamu yang membuat hujan turun. Jika aku terkena hujan yang tak bisa kuhalau dan kuhindari. Saat itu juga aku ingin berlari, mencari dan terus mencari. Aku merasa kehilanganmu saat semua akan berakhir. Benar-benar melegakan, aku tidak dapat bersamanya. Aku tidak dapat menyayanginya, namun kau dapat melihatku dari jauh.

Aku sungguh menyesal, maafkan aku. Aku terus saja tinggal disisimu tanpa tau sebab semua itu. Kau datang dengan penuh kejutan yang tak selayaknya terjadi. Iya, kamu memang gadis yang aneh dan menakutkan. "Aku ingin berada disampingmu saat waktu kutiba, aku tak ingin meninggalkanmu dengan kepahitan", Kenapa selalu saja kamu membuatku takut?

Namamu Sakura, nama yang indah untuk seorang gadis muda yang teramat cantik. Rambutmu yang terurai panjang, hitam pekat, dan ketika kamu tersenyum terdapat lesung pipit yang menghiasi kedua pipimu. Namun tetap saja, itu membuatku ketakutan. Tuhan tau, ini semua belum berakhir.

Aku tidak tahu, jika semua ini akan berakhir. Kenapa Tuhan memilihku untuk bertemu dengan gadis secantik kamu?
Bahkan bunga sakura berguguran saat tau semua itu akan berakhir. Walaupun aku ingin pergi sejauh mungkin, namun aku akan tetap kembali. Karena aku mulai menyadari apa yang aku rasakan saat ini.

Aku tidak perduli sakit apa yang kamu derita. Seburuk apa penampilanmu saat penyakitmu mulai mengerogoti tubuhmu. Aku hanya ingin bersamamu sampai detik terakhir. Aku tidak akan lelah jika terus saja terbangun untuk menemanimu semalaman.

Jika aku kehilangan arah yang harus kulalui dan terjatuh saat berlari untuk mengejarmu, aku tidak akan menangis. Aku ingin tetap tersenyum saat kamu meneteskan air mata. Karena aku ingin berada disisimu untuk menghapusnya. Aku tahu ini tidak akan lama lagi. Dan aku terus saja mengatakan sesuatu agar kamu tidak menutup matamu yang indah. Aku ingin terus menatap kehangatan mata itu. Aku tahu itu tidak mungkin. Tapi Tuhan, berikan kesempatan kepadaku sampai aku benar-benar dapat melepasnya.

Dulu, aku tidak tahu apa yang dinamakan cinta. Terus saja perasaan itu mengusikku, apa yang harus kulakukan ketika kamu terus saja berada disampingku seperti permenkaret yang tak bisa kulepaskan. Namun terimakasih untuk kebenaran yang kamu tunjukan tentang cinta yang tulus dan bukan cinta fantasiku.

Lihat, banyak kenangan yang telah kita ukir. Tapi pada akhirnya itu semua abadi terukir dibatu nisanmu. Yang mengantarkanku pada hujan yang membiusku. Dan aku tahu akhirnya, kamu akan tetap meninggalkanku. Terimakasih Sakura, apapun yang akan kulakukan kamu tidak bisa mengikutiku seperti sedia kala. Ketika aku ingin pergi bersamamu dan hidup abadi selamanya, namun kamu berkata "Aku akan sedih bila itu terjadi, tetaplah hidup untukku. Karena dengan melihatmu dari kejauhan dan hidup bahagia, aku akan merasa berada disisimu seperti sediakala. Jadi hiduplah dengan baik. Aku akan sangat senang jika itu terjadi, tetap rawatlah kenangan ini." Tiba-tiba saja, air mata itu mengalir. Maafkan aku.

Benar-benar melegakan, aku tahu ini amat menyakitkan bagiku. Tapi aku lega, karena kamu tidak merasa kesakitan lagi. Itu membuatku dapat tersenyum lepas ketika aku menatap langit.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Pageviews

Time

Buku Tamu

Doctor Who Seal of Rassilon